вторник, 9 декабря 2014 г.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Venizia menggunakan kereta. Kereta sempat berhenti l


Bagi yang berdomisili di Eropa dan doyan travelling, siapa yang tidak kenal Ryan Air? Maskapai penerbangan asal Irlandia ini selalu menawarkan harga-harga tiket miring untuk penerbangan antarnegara di Eropa, seperti halnya tiket pesawatku dari Paris ke Roma ini. Setelah menempuh perjalanan ekstra selama 2 star hotels in florence satu jam dari Paris ke bandara kecil Beauvais dengan bus, akhirnya kami sampai. Ada sedikit 2 star hotels in florence masalah saat kami di sana, berat barang bagasi kami melebihi kapasitas 2 star hotels in florence yang diperbolehkan, tapi akhirnya hal tersebut bisa kami atasi dan akhirnya kami boarding.
Ya, ada harga ada rupa. Pesawat murah meriah ini benar-benar... Apa adanya. Awak kabinnya pun sama halnya. Namun demikian, 2 star hotels in florence itu bukanlah sebuah masalah untuk kami. Yang penting adalah murah dan bisa sampai di tempat tujuan. Pesawatpun take off sekitar pukul 15.35. Kakak-kakakku segera tertidur pulas, tapi aku tidak bisa. Pemandangan yang disugukan di luar jendela pesawatku terlalu mengagumkan. Rasanya sangat tidak menghormati Tuhan apabila aku tidur, sedangkan Tuhan sedang menunjukkan ciptaan-Nya dibawahku: Hamparan pegunungan Alpen yang tertutup salju terlihat 2 star hotels in florence sangat indah dari ketinggian.
Setelah kurang lebih dua jam menempuh perjalanan, akhirnya kami mendarat di bandara Ciampino, Roma. Sama halnya 2 star hotels in florence seperti bandara Beauvais, kita harus menggunakan bus shuttle 2 star hotels in florence selama kurang lebih 1 jam untuk menuju kota. Kami lalu turun di stasiun utama kota Roma, atau stasiun Termini. Dari situ kami berjalan kaki mencari hotel kami karena menurut petunjuk peta letak hotel tidak terlalu jauh dari lokasi kami saat itu. Dan memang sebenarnya tidak jauh, hanya saja barang bawaan kami banyak, jalanan yang kami lalui bukan terbuat dari aspal melainkan semacam batu yang disusun yang membuat kami harus mengeluarkan tenaga 2 star hotels in florence ekstra untuk membawa koper dan saat itu sudah gelap, 2 star hotels in florence sehingga pencarian hotel saat itu terasa sangat sulit. Namun akhirnya kami menemukan hotel kami. Malam itu kami putuskan untuk langsung beristirahat.
Waktu yang kami punya di Roma sangatlah 2 star hotels in florence singkat, sehingga kami harus keluar dari hotel pagi-pagi sekali untuk memanfaatkan waktu yang tersisa. Sekitar jam 08.00 kami keluar dari hotel, dan berjalan kaki menuju Colosseum, yang terletak tidak terlalu jauh dari hotel kami.
Di antara hotel yang kami singgahi dan colosseum, terdapat Domus Aurea yang artinya rumah emas, yang merupakan tempat berpesta para emperor Roma dan tamu-tamunya. Domus Aurea dibangun untuk menunjukkan kemewahan mereka. Tidak banyak yang kami lihat di sini, karena kami sebenarnya hanya mengambil jalan pintas melewati tamannya menuju colosseum.
Bukan laut namanya apabila tanpa air, seperti halnya bukan Roma namanya apabila tidak ada colosseum. Bangunan tua ini sudah separuh runtuh, namun tetap berdiri megah. Walaupun masih pagi, jumlah turis yang mengelilingi colosseum sudah tidak terhitung lagi. Setelah berdesak-desakan membeli tiket masuk, kamipun berjalan menuju tribun.
Tribun terdiri dari empat tingkat. 2 star hotels in florence Saat dulu colosseum dipakai untuk para gladiator berperang, makin rendah tribun, makin rendah pula kelas sosial penonton yang mengisi. Maka dari itu, tribun paling tinggi diisi oleh petinggi-petinggi Roma, dan tribun paling bawah, yang tentunya mempunyai sudut pandang ke arena paling buruk, diisi oleh kalangan biasa. Gladiator yang bertarung biasanya merupakan tahanan atau budak, namun tidak jarang pula para gladiator merupakan sukarelawan yang ingin unjuk kekuatan.
Kami berjalan mengitari colosseum hanya sampai tingkat ke dua, dan kami tidak bisa turun ke arena karena tiket yang kami beli tidak mencakup arena dan dua tribun 2 star hotels in florence teratas. Setelah puas berkeliling colosseum, kami berjalan menuju Roman Forum, yang terletak 2 star hotels in florence tepat di seberang Colosseum. Roman Forum, yang merupakan taman luas dengan beberapa bangunan kuno, merupakan pusat aktivitas di Roma. Di situ dulunya kegiatan-kegiatan kota seperti 2 star hotels in florence pemilihan umum, pidato atau hukuman untuk para pelanggar aturan dilaksanakan. Taman ini terlihat seperti masih asli, lengkap dengan reruntuhan-reruntuhannya dibiarkan di tempatnya.
2 star hotels in florence Kami melanjutkan perjalanan ke Vatikan. Perjalanan yang kami tempuh menggunakan metro tidak terlalu lama untuk menuju negara mungil tersebut. Sebelum memasuki gereja, kami harus antre memasuki gerbang detector. Gerejanya sendiri sangat megah dan indah, dipadati ratusan pengunjung dari berbagai belahan dunia. Tidak banyak yang kami lakukan di sini, hanya melihat-lihat dan berfoto-foto.
Kami kembali ke Roma dan melanjutkan perjalanan ke Fontana di Trevi, yang merupakan salah satu air mancur paling termasyhur sedunia. Ada beberapa mitos mengenai air mancur ini, salah satunya yaitu apabila kalian melempar koin ke dalam air mancur, kalian akan kembali ke Roma suatu hari nanti.
Kami lalu kembali ke hotel untuk sholat dan istirahat sejenak. Malam harinya, kami ingin merasakan pasta asli Itali, 2 star hotels in florence maka kami memutuskan 2 star hotels in florence untuk pergi ke restoran terdekat. Kami memesan ravioli, 2 star hotels in florence fettuccini, spaghetti dan pizza untuk lima orang, serta tiramisu sebagai hidangan 2 star hotels in florence penutup, yang semuanya rasanya tidak enak, melainkan LUAR BIASA. Apabila kalian ke Itali, pastikan kalian menjajal salah satu hidangan pasta di restoran Roma, agar kalian tahu sendiri bagaimana rasa pasta asli buatan tangan orang Itali.
Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Venizia menggunakan kereta. Kereta sempat berhenti lebih dari satu jam dikarenakan kecelakaan di salah satu jalurnya, dan membuat kami tiba di Venizia jam 19 malam. Venizia merupakan kota kecil nan cantik, cocok untuk pasangan 2 star hotels in florence yang ingin mencari suasana romantis. Dikarenakan areanya tidak terlalu luas, maka kami menuju hotel kami dengan berjalan kaki.
Pagi hari setelah sarapan kami langsung check out, lalu menitipkan koper-koper kami di hotel dan berkeliling kota. Tidak banyak tempat atraksi turis yang bisa dikunjungi di kota ini. Kami berjalan dari hotel lurus menuju Piazza san Marco. Selain kanal-kanal indah yang membelah kota ini, di sepanjang jalan kami juga melihat topeng-topeng khas Venizia dengan harga beragam.
Sore harinya, yaitu jam 16.00 kami kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang kami dan menuju bandara. 2 star hotels in florence Di dekat hotel kami terdapat halte boat yang membawa penumpang menuju bandara Venizia. Setelah perjalanan kurang lebih 15 menit menggunakan boat, tibalah kami di bandara.
Kurang lebih 2 jam kami menunggu di bandara Venizia. Kami akan melanjutkan perjalanan kami ke destinasi 2 star hotels in florence berikutnya, yang merupakan destinasi favoritku di antara destinasi lainnya yang kami kunjungi selama 2 minggu itu, yaitu si cantik Barcelona.

Комментариев нет:

Отправить комментарий